Selasa, 21 Maret 2023

Menyambut Bulan Suci Ramadhan. Marhaban ya Ramadhan!


Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang dinanti-nanti oleh seluruh umat Muslim di seluruh dunia. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan rahmat, di mana setiap muslim berpuasa dan menunaikan ibadah-ibadah lainnya dengan lebih intens.

Menyambut bulan Ramadhan dapat dilakukan dengan persiapan-persiapan yang matang agar ibadah kita dapat dilakukan dengan lebih baik. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menyambut bulan suci Ramadhan:

1. Menjaga Kondisi Fisik dan Mental 

Menjaga kondisi fisik dan mental adalah hal yang penting dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Kita dapat mulai memperbaiki pola makan dan berolahraga agar kondisi tubuh tetap prima selama berpuasa. Selain itu, menjaga kondisi mental juga penting untuk menghindari stres dan cemas selama menjalankan ibadah puasa.

2. Meningkatkan Ibadah 

Menyambut bulan suci Ramadhan, kita harus meningkatkan ibadah kita. Selain puasa, kita dapat juga menambah amal ibadah seperti sholat sunnah, membaca Al-Quran, dan sedekah. Hal ini akan membantu kita memperkuat ikatan dengan Allah SWT dan memperbaiki diri.

3. Memperbaiki Hubungan dengan Sesama 

Bulan suci Ramadhan juga merupakan waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan dengan sesama. Kita bisa memaafkan orang yang pernah menyakiti atau berbuat tidak menyenangkan pada kita, berbagi makanan dengan tetangga, atau membantu sesama yang membutuhkan.

4. Memperkuat Spiritualitas 

Menyambut bulan suci Ramadhan, kita harus memperkuat spiritualitas kita dengan berdoa, membaca Al-Quran, dan menghadiri pengajian-pengajian yang dapat memperkuat keimanan kita. Dengan memperkuat spiritualitas kita, maka kita dapat lebih dekat dengan Allah SWT dan memperoleh rahmat-Nya.

5. Menyambut Ramadhan dengan Ikhlas dan Tulus 

Yang terakhir, kita harus menyambut Ramadhan dengan ikhlas dan tulus. Kita harus berpuasa dengan ikhlas dan tulus karena Allah SWT, bukan karena alasan lain seperti hanya untuk menurunkan berat badan atau sekadar mengikuti tradisi. Dengan niat yang tulus, kita akan memperoleh keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.

Demikianlah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Semoga kita semua dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan memperoleh keberkahan serta rahmat dari Allah SWT. Amin.



Senin, 20 Maret 2023

KONSEP PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Secara bahasa penelitian atau research (bahasa Inggris) menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) berarti penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan. Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) penelitian adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.

Ciri-ciri riset adalah sebagai berikut, yaitu bahwa riset: (Abisujak, 1981) (1) Dilakukan dengan cara-cara yang sistematik dan seksama; (2) Bertujuan meningkatkan, memdofikasi dan mengembangkan pengetahuan (menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan); (3) Dilakukan melalui pencarian fakta yang nyata; (4) Dapat disampaikan (dikomunikasikan) oleh peneliti lain; dan (5) Dapat diuji kebenarannya (diverifikasi) oleh peneliti lain. 

Penelitian sendiri diartikan sebagai “Suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah” (Sutrisno Hadi, 2001). 

Penelitian didefinisikan sebagai upaya menemukan pengetahuan baru. Hal ini memang sudah sewajarnya karena pengetahuan merupakan sesuatu yang dicari dan ingin dimiliki oleh manusia untuk dapat memahami hal-hal di sekitarnya. Dalam perkembangannya penelitian didefinisikan sebagai sebuah upaya menemukan jawaban secara ilmiah dari sebuah masalah yang dihadapi manusia. Ilmiah diartikan sebagai berlandaskan atas bangunan ilmu tertentu. Dengan demikian pengetahuan yang bersifat ilmiah diperoleh melalui sebuah proses pendekatan ilmiah yang disebut penelitian ilmiah dan dibangun di atas teori tertentu. Teori yang berkembang melalui penelitian yang sistematis dan terkendali akan dapat diuji validitas dan reliabilitasnya, artinya jika penelitian tersebut dilakukan oleh orang lain dengan metode dan kondisi yang sama akan diperoleh hasil yang sama pula.

Penelitian dilakukan karena ada perasa ingin tahu. Rasa ingin tahu merupakan salah satu sifat dasar yang dimiliki manusia. Sifat tersebut akan mendorong manusia bertanya untuk mendapatkan pengetahuan. Setiap manusia yang berakal sehat sudah pasti memiliki pengetahuan, baik berupa fakta, konsep, prinsip, maupun prosedur tentang suatu obyek. Pengetahuan dapat dimiliki berkat adanya pengalaman atau melalui interaksi antara manusia dengan lingkungannya.

Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data dan mengorganisasikannya dalam ukuran-ukuran kuantitatif atau kualitatif, yang kemudian dianalisis serta disimpulkan hasilnya. Selanjutnya hasil penelitian dilaporkan dalam bentuk yang sistematis, mengandung penjelasan masalah, tujuan, jenis penelitian, pengumpulan data, analisis dan kesimpulan. Di bawah ini dituliskan beberapa arti penelitian yaitu: 

1. Proses pembuktian dari sebuah teori yang diajukan. 

2. Proses mencari atau menemukan jawaban secara cermat dan sistematik, dari pertanyaan atau hal-hal yang ingin diketahui jawabannya. 

3. Proses mencari jawaban secara ilmiah dari pertanyaan yang diajukan secara deduktif, induktif atau verifikatif. 

4. Proses mencari jawaban secara ilmiah melalui kegiatan kajian pustaka, pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan penyimpulan. 

5. Kegiatan ilmiah untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 

6. Kegiatan ilmiah guna menemukan pengetahuan baru, prinsip-prinsip umum, serta mengadakan ramalan dan generalisasi. 

Terdapat bebebapa pendekatan dalam penelitian diantaranya pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Sejalan dengan berkembangnya pengetahuan maka metode penelitian pun berkembang yang salah satunya adalah penelitian tindakan.

Penelitian Tindakan atau action research memiliki ruang lingkup yang lebih dari PTK, karena objek penelitian tindakan tidak hanya terbatas di dalam kelas, tetapi bisa di luar kelas, seperti sekolaah, organisasi, komunitas, dan masyarakat. (Kunandar: 2008, 42) Penelitian tindakan atau action research mulai berkembang sejak perang dunia ke dua. Di Indonesia, model penelitian tindakan saat ini dikenal dengan istilah PTK. Para ahli penelitian pendidikan akhir-akhir ini menaruh perhatian yang cukup besar terhadap PTK. Menurut Ebbut dan Hopkin (1993), penelitian tindakan adalah kajian sistemik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut. Bagi Carr & Kemmis, 1986 dalam Burns (1999) berpendapat bahwa penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan praktik sosial mereka serta pemahaman mereka terhadap praktik-praktik mereka dan terhadap situaasi tempat praktik-praktik tersebut dilakukan.

PTK merupakan intervensi praktik dunia nyata yang ditujukan untuk meningkatkan situasi praktis. Tentu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini tentu akan menuntut komitmen untuk berpartisipasi dan kerjasama dari semua pihak yang terkait dalam proses pembelajaran. 

Berbagai konsep tentang penelitian tindakan dapat dipahami pada uraian berikut ini:

a. Partisipatory Action Research (PAR) Model penelitian ini biasanya dilakukan sebagai strategi transformasi sosial yang menekankan pada keterlibatan masyarakat, rasa ikut memiliki program, dan analisis masalah sosial berbasis masyarakat. Pada penelitian ini, suatu rekayasa untuk perubahan sosial direncanakan, kemudian dilakukan, diamati dan dievaluasi/ dilakukan refleksi setelah berjalan selama jangka waktu tertentu.

b. Critical Action Research (CAR) Penelitian model ini biasanya dilakukan oleh kelompok tertentu yang secara kolektif mengkritisi masalah praksis, dengan penekanan pada komitmen untuk bertindak menyempurnakan situasi, misalnya hal-hal yang terkait dengan ketimpangan jender atau ras. Kelompok peneliti masuk dan bergabung dengan kelompok sasaran, untuk mengetahui lebih dalam berbagai hal yang menjadi fokus penelitian aksi, sambil melakukan tindakan yang telah direncanakan bersama kelompok sasaran.

c. Institutional Action Research (IAR) Penelitian model ini biasanya dilaksanakan oleh pihak manajemen atau organisasi untuk meningkatkan kinerja, proses dan produktivitas dalam suatu lembaga. Tindakan yang dilakukan berupaya pemecahkan masalah-masalah organisasi atau manajemen melalui pertukaran pengalaman secara kritis. Riset ini dilakukan bersama konsultan yang memiliki keahlian di dalam melakukan tindakan perubahan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi atau manajemen.

d. Classroom Action Research Biasanya dilakukan oleh guru di kelas atau sekolah tempat ia mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Guru merencanakan perubahan yang akan dilakukan bersama dengan para siswa, bersama observer lainnya (jika ada) sambil melakukan observasi, dan proses belajar berlangsung sesuai dengan jadwal belajar seperti biasanya. 

Aktivitas penelitian di atas dilakukan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dengan berbagai cara. Aspek yang menjadi perhatian antara lain penyediaan sarana/prasarana belajar, peningkatan kualitas guru, penambahan alokasi biaya, pengembangan pengetahuan dan keterampilan pembelajaran untuk para guru, pengembangan ilmu melalui penelitian maupun berbagai kegiatan lainnya.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sering disebut classroom action research, saat ini berkembang dengan pesat di negara-negara maju seperti Inggris, Amerika, Australia, dan Kanada. Apabila dicermati kecenderungan baru ini mengemuka karena jenis penelitian ini mampu menawarkan pendekatan dan prosedur baru yang lebih menjanjikan dampak langsung dalam bentuk perbaikan dan peningkatan profesionalisme guru dalam mengelola proses pembelajaran mengajar di kelas. Disamping itu jenis penelitian ini dapat juga diterapkan untuk mengimplementasikan berbagai program di sekolah dengan mengkaji berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Dengan kata lain melalui penelitian tindakan kelas, guru/pendidik langsung memperoleh “teori” yang dibangunnya sendiri, bukan diberikan oleh pihak lain, maka guru dapat menjadi “The Theorizing Practitioner”. 

Berikut ini akan dikemukakan beberapa definisi tentang Penelitian Tindakan kelas (PTK):

1. Penelitian untuk mengujicobakan ide-ide ke dalam praktek dalam rangka memperbaiki/mengubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata dari situasi. (Kemmis, 1983) 

2. Bentuk penelitian reflektif diri yang secara kolektif dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan sosial serta pemahaman mengenai praktik dan situasi tempat dilakukannya. (Taggart, 1988) 

3. Bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melakasanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi praktik pembelajaran yang dilakukan. (Proyek PGSM Diknas, 1999) 

Penelitian Tindakan Kelas termasuk penelitian kualitatif meskipun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, di mana uraiannya bersifat deskriptif dalam 6 bentuk kata-kata, peneliti merupakan instrumen utama dalam pengumpulan data, proses sama pentingnya dengan produk. Perhatian peneliti diarahkan kepada pemahaman bagaimana berlangsungnya suatu kejadian atau efek dari suatu tindakan (Rochiati, 2005).

Penelitian Tindakan Kelas harus dilakukan di kelas yang sehari-hari diajar bukan kelas yang diajar oleh guru lain meksipun masih dalam satu sekolah. Hal ini disebabkan karena PTK adalah suatu penelitian yang berbasis pada kelas. Inilah perbedaan ciri antara penelitian formal dengan PTK.

Ada tiga perinsip dasar yang menjadi ciri PTK, yaitu: 1) adanya pratisipasi dari peneliti dalam suatu program kegiatan; 2) adanya tujuan untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan melalui penelitian tindakan; dan 3) adanya tindakan (treatment) untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan. Dengan demikian, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tinakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki dimana praktek-praktek pembelajaran dilaksanakan. PTK adalah penelitian 8 tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Tujuan utama PTK adalah memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya.

Sumber: Modul PTK Kemenag RI Dirjen Pendis Direktorat PAI (Fauzan Ahmad Sofyan)

Jumat, 17 Maret 2023

Alhamdulillah, Sukses! Pentas PAI SD Tingkat Kecamatan Blanakan Tahun 2023

 

Pekan Keterampilan Seni Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar (PENTAS PAI SD) tingkat Kecamatan Blanakan tahun 2023 telah dilaksanakan pada hari Kamis, 16 Maret 2023. Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Sekretaris Kecamatan Bapak Ade Tohidin, S.IP., M.P di Halaman SDN Tanjung Baru Kecamatan Blanakan. 

Ada beberapa katagori perlombaan dalam Pentas PAI SD tersebut yang dilombakan, diantaranya lomba MTQ, Tahfidz Qur'an, Kaligrafi, Pildacil, Cerdas Cermat PAI, praktek dan bacaan sholat, dan qosidah.

Sekretaris Kecamatan Bapak Ade Tohidin, S.IP., M.P mengapresiasi kegiatan Pekan Keterampilan Seni Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar tingkat Kecamatan Blanakan tahun 2023 yang diharapkan dapat memperkuat rasa solidaritas antar umat Islam di wilayah Kecamatan Blanakan dan sebagai ajang untuk menampilkan bakat dan kreativitas dalam bidang agama Islam.

Pekan Keterampilan Seni Pendidikan Agama Islam (PENTAS PAI) adalah salah satu kegiatan yang diadakan di sekolah-sekolah di Indonesia untuk meningkatkan pemahaman dan penghayatan agama Islam bagi peserta didik. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat rasa solidaritas antar umat Islam dan sebagai wadah untuk menampilkan bakat dan kreativitas dalam bidang agama Islam.

Kegiatan PENTAS PAI SD yang diadakan di kecamatan Blanakan Kabupaten Subang Jawa Barat ini diadakan oleh Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Blanakan yang dipimpin oleh Bpk. Saripudin, S.Pd., MM, bekerja sama dengan Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI SD kecamatan Blanakan yang diketuai oleh Bpk. Abidin, S.Pd.I, dengan Ketua Penyelenggara kegiatan PENTAS PAI yakni Bpk. Wakim Zaenul Alim, S.Pd.I. 

Kegiatan Pentas PAI di kecamatan Blanakan ini diikuti oleh siswa-siswi dari 31 sekolah di kecamatan tersebut. Kegiatan ini dihadiri oleh banyak orang tua siswa, tokoh masyarakat, dan juga tokoh agama di kecamatan Blanakan. 

Para peserta lomba dituntut untuk menampilkan kemampuan terbaik mereka dalam setiap perlombaan yang diikuti. Mereka harus menunjukkan kemampuan baca Al-Quran dengan baik dan benar, mengumandangkan adzan dengan suara yang merdu, dan menyampaikan mauidzoh hasanah dengan lantang, tegas, dan lancar tanpa membaca teks.

Selain itu, mereka harus menunjukkan kemampuan mereka dalam menghafal ayat-ayat Al-Quran, menulis kaligrafi dengan baik, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar agama dengan cepat dan tepat.

Penutupan kegiatan PENTAS PAI SD tingkat kecamatan Blanakan ini juga turut dihadiri Ketua Asosiasi Guru PAI (AGPAI) Kab. Subang, Bpk. Talim Zaenul Alim, S.Pd.I dan ditutup secara resmi oleh Pengawas PAI SD, Bpk. Abdullah, S.Ag., M.Pd.I. Dalam penutupan tersebut juga dilaksanakan pengumuman dan penyerahan piagam maupun tropi kepada  para pemenang. Dan sebagai juara umum yaitu diraih oleh SDN Tanjung Baru, yang dipimpin oleh kepala sekolah Ibu Hj. Nuriah, S.Pd., MM.Pd.


Berikut rekapitulasi juara lomba PENTAS PAI SD Tahun 2023 Kecamatan Blanakan. 

Diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus diadakan tiap tahun di berbagai sekolah di Indonesia sebagai wadah untuk memperkuat rasa solidaritas antar umat Islam dan sebagai ajang untuk menampilkan bakat dan kreativitas dalam bidang agama Islam, sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional yakni mewujudkan manusia yang beriman kepada Allah SWT, mempunyai akhlak mulia, sehat, cerdas dan bertanggung jawab.

Minggu, 12 Maret 2023

Yuk, Meriahkan PENTAS PAI Jenjang SD Tingkat Kecamatan Blanakan!

 


Kegiatan Pentas PAI (Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam) merupakan wahana kompetisi dalam mengembangkan bakat dan minat siswa dari jenjang TK, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB dan SMK. Pentas PAI ini diseleksi mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi hingga tingkat nasional.

Pentas PAI jenjang SD tingkat kecamatan Blanakan tahun ini akan diadakan di ruang lingkup Dinas Pendidikan Korwil Kecamatan Blanakan yang berlokasi di lingkungan SDN Tanjung Baru Kecamatan Blanakan pada hari Kamis, 16 Maret 2023 mendatang.

Pentas PAI ini sebagai sarana untuk menggali potensi anak didik dalam menerapkan pemahaman keagamaan, juga sebagai ajang keterampilan keagamaan, oleh karenanya Pentas PAI hendaknya dijadikan sebagai investasi pada generasi, bukan sekedar ajang cari piala, di satu sisi semoga hal ini juga sebagai pemahaman langsung pada peserta didik terkait pengamalan keagamaan.

Di era informasi sekarang ini paham keagamaan untuk peserta didik sangat penting, guna menumbuhkan paham keagamaan yang utuh guna meningkatkan dan menumbuhkan tunas-tunas yang mandiri. Selanjutnya event ini merupakan bagian untuk menuju ke tingkat Kabupaten. Dalam kegiatan Pentas PAI ini diikuti oleh 31 SD sekecamatan Blanakan.



Untuk memeriahkan kegiatan Pentas PAI jenjang SD tingkat kecamatan Blanakan, mari kita sama-sama menggunakan twibbon Pentas PAI SD Kec. Blanakan dan membagikannya ke sosial media masing-masing. Berikut linknya: https://twb.nz/pentaspaisdblanakan

(Dadan Hamdani)